Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Semoga Dapat Memberikan Manfaat Buat Anda Semua.

Rabu, 26 Mei 2010

Cara Nabi Mendidik Anak



Cara-cara Nabi Mendidik Anak

Pertama : Panduan Dasar untuk Orang Tua dan Pendidik

  • Keteladanan
  • Keteladanan yang baik membawa kesan positif dalam jiwa anak. Oleh karena itu,Rasulullah SAW memerintahkan agar oranng tua bersikap jujur dan menjadi teladan kepada anak-anak mereka. Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa berkata kepada anaknya, “Kemarilah!(nanti kuberi)’ kemudian tidak diberi maka ia adalah pembohong (HR.Ahmad dari Abu Hurairah) Orang tua dituntut agar menjalankan segala perintah Allah swt dan Sunah Rasul-Nya, menyangkut perilaku dan perbuatan. Karena anak melihat mereka setiap waktu. Kemampuan untuk meniru sangat besar.

  • Memilih waktu yang tepat untuk menasehati
  • Rasulullah SAW selalu memperhatikan waktu dan tempat untuk menasehati anak-anak, agar hati anak-anak dapat menerima dan terkesan oleh nasehatnya. Sehingga mampu meluruskan perilaku mereka yang menyimpang dan membangun kepribadian yang bersih dan sehat. 3 pilihan waktu yang dianjurkan : Saat berjalan-jalan atau di atas kendaraan Waktu makan Ketika anak sedang sakit

  • Bersikap adil dan tidak pilih kasih
  • “Bertakwalah kepada Allah dan bersikaplah adillah terhadap anak-anak kalian “ (HR. Muslim) “Orang yang bersikap adil akan (dimuliakan) di sisi Allah di atas mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya, yaitu orang yang adil dalam hukumnya, (adil) terhadap keluarga dan apa saja yang mereka pimpin (HR. Muslim)

  • Memenuhi hak-hak anak
  • Mendoakan anak
  • Membelikan mainan
  • Membantu anak agar berbakti dan taat
  • “Bantulah anak-anakmu agar berbakti! Barangsiapa yang mau melakukannya, ia dapat mengeluarkan sikap kedurhakaan dari diri anaknya (HR. Thabrani)

  • Tidak banyak mencela dan mencaci
  • Kedua : Cara Efektif Mengembangkan Pemikiran Anak

    • Menceritakan kisah-kisah Terutama kisah-kisah yang ada dalam al-Qur’an dan Al-Hadist.
    • Berbicara langsung, Rasulullah mengajarkan kepada kita agar berbicara dengan anak secara langsung, lugas dan dengan bahasa yang jelas.
    • Berbicara sesuai dengan kemampuan akal anak
    • Berdialog dengan tenang
    • Metode praktis empiris
    • Dengan cara mendidik dan mengasah ketajaman indera anak.
    • Kebutuhan anak terhadap figure riil, Yakni Rasulullah SAW

    Ketiga : Cara efektif membangun jiwa anak

  • Menemani anak
  • Menggembirakan hati anak
  • Membangun kompetisi sehat dan memberi imbalan kepada pemenangnya
  • Memotivasi anak
  • Memberi pujian
  • Bercanda dan bersenda gurau dengan anak
  • Membangun kepercayaan diri seorang anak
  • Mendukung kemauan anak Membangun kepercayaan sosial
  • Membangun kepercayaan ilmiah
  • Bermula dengan mengajarkan Al-qur’an, hadist dan sirah nabawiahnya
  • Membangun kepercayaan ekonomi dan perdagangan
  • Dengan melatih anak melakukan praktik jual beli, mengajaknya ke pasar dan membiarkannya membeli barang yang diinginkannya.
  • Panggilan yang baik
  • Memenuhi keinginan anak
  • Bimbingan terus menerus
  • Dibanding semua mahluk hidup, masa kanak-kanak manusia adalah paling panjang.
    Ini semua kehendak Allah, agar cukup waktu mempersiapkan diri menerima taklif (kewajiban memikul syariat)

  • Bertahap dalam pengajaran
  • Seperti ketika mengajarkan shalat. Dalam hadist dikatakan : “Perintahkanlah anakmu untuk shalat ketika berusia tujuh tahun dan pukullah mereka (jika enggan shalat) ketika berumur 10 tahun. Imbalan dan hukuman (Reward and punishment)

    Tidak ada komentar: