Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Semoga Dapat Memberikan Manfaat Buat Anda Semua.

Kamis, 23 April 2009

Peringatan Hari Bumi di Lazuardi


DEPOK -- Peringatan Hari Bumi tak hanya dirayakan secara seremonial saja. Berbagai kegiatan pelestarian dan pembaharuan lingkungan dilakukan berbagai lapisan masyarakat.Salah satunya dilakukan para siswa, guru, dan wali murid di Lazuardi Global Islamic School Cinere, Depok, Rabu (22/4) dalam Lazuardi Earth Day 2009. Acara bertema one day, one give,dan one earth ini menanamkan rasa kecintaan anak pada pelestarian lingkungan alam sekitar.‘’Berbagai rangkaian acara ini sebagai sarana pembelajaran anak tentang lingkungan serta pendidikan secara psikomotorik dan pembentukan karakter anak yang berakhlak,” terang penanggung jawab acara Rahmad Riyadi.Acara yang dimulai sekitar jam 06.30 WIB hingga jam 10.00 WIB ini tergolong unik. Pasalnya, selama acara berlangsung diterapkan aturan bebas asap kendaraan (Young Lungs at work). Sehingga sebagian besar orang tua siswa yang membawa kendaraan bermotor dan pengendara lainnya dilarang melintas di sekitar area sekolah. Selain itu, pihak sekolah membuat ratusan lubang biopori di dalam area sekolah dan di luar halamannya dalam cakupan sekitar 500m2.Sekitar 700 siswa tingkat SD hingga SMP pun membersihkan seluruh ruang kelas (Clean Up Day) dan menanam berbagai jenis tanaman di beberapa petak lahan (Green My School). Tak lupa,siswa pra TK, TK, SD hingga SMP pun berpartisipasi dalam anak lomba penulisan puisi, gambar, dan fotografi bertemakan lingkungan. Ratusan hasil karya mereka ditempelkan di seluruh sudut sekolah.‘’Selain memberi kesadaran tentang lingkungan, sekolah juga mengajak peran aktif orang tua untuk memberikan contoh agar anak-anak juga berperilaku mencintai alam di rumah,” terang wakil direktur Lazuardi GIS Cinere Iba Muhibba.Lantaran kegiatan ini, ujar Iba,sebagai aplikasi dari metode multiple intelligence menekankan pengajaran pada anak sesuai kemampuan dan kecerdasan tiap individu. Dari berbagai hasil karya mereka,para staf pengajar bisa mengetahui dan mengembangkan ketrampilan yang paling diminati anak didiknya. -c84/ahi

Selasa, 21 April 2009

Selamatkan Bumi Kita Kawan

Bumi kita semakin hari semakin tua. Suhu disekitar kita semakin terasa panas, musim semakin tidak teratur, atmosfir bumi semakin menipis, polusi semakin bertambah banyak, dan lain sebagainya. Kenapa Bumi perlu diselamatkan ya? apa yang sedang terjadi pada Bumi saat ini? Saat ini, Bumi sedang mengalami pemanasan global atau sering disebut dengan global warming. Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata di atmosfer, lautan, serta benua-benua di Bumi. Hal ini terjadi disebabkan oleh semakin meningkatnya kadar gas metan dan karbon dioksida di atmosfer (yang berasal dari pembakaran hutan, minyak, dan bahan bakar fosil). Kedua gas tersebut menangkap lebih banyak panas dibandingkan gas jenis lain, namun tidak melepaskannya kembali. Akibatnya, Bumi menjadi semakin panas.
Pemanasan global menyebabkan es di kutub mencair. Es yang mencair itu kemudian membuat permukaan laut menjadi naik dan menutupi seluruh pesisir pantai. Jika dibiarkan terus-menerus, lama kelamaan daratan tempat manusia tinggal menjadi berkurang. Akibatnya manusia jadi kesulitan mencari lahan untuk menanam tumbuhan sebagai sumber makanan. Perubahan iklim yang cepat juga membuat tumbuh-tumbuhan dan hewan kesulitan untuk beradaptasi, bahkan dapat menyebabkan kematian untuk beberapa spesies tertentu. Waduh, seram juga ya?
Lantas, apakah pemanasan global dapat dicegah atau dikurangi? Tentu saja, asalkan manusia mau berusaha memperbaiki kerusakan yang telah terjadi di Bumi dan berusaha untuk mencegahnya supaya tidak terjadi lagi. Teman-teman juga bisa ikut berpartisipasi dalam mengurangi pemanasan global. Caranya mudah, kok.

Membawa Kantong Belanja Sendiri
Setiap kali teman-teman berbelanja biasanya akan diberi kantong plastik untuk wadah belanjaan. Nah, kantong-kantong plastik itu kemudian menumpuk dan akhirnya dibuang. Padahal tanah perlu waktu ratusan tahun untuk mengurai sampah plastik itu. Sekarang sudah saatnya kita membantu ‘tugas’ tanah dengan membawa kantong belanja sendiri. Apalagi sekarang banyak dijual kantong atau tas belanja yang lucu-lucu, jadi selain mengurangi sampah plastik juga bisa sekalian gaya, asyik kan.

Gunakan Listrik Seperlunya Saja
Apakah teman-teman sering membiarkan televisi menyala tanpa ditonton? Atau menyalakan lampu terus menerus saat siang hari? Kalau ya, berarti teman-teman harus segera menghentikan kebiasaan itu. Listrik yang selama ini kita gunakan berasal dari bahan bakar fosil, sedangkan pembakaran fosil merupakan salah satu sumber terbesar yang menyebabkan pemanasan global. Jadi mulai sekarang gunakan listrik seperlunya saja, ya.

Hijaukan Lingkungan di Sekitar Kita
Siapa sih yang tidak senang kalau lingkungan di sekitar kita terlihat hijau dengan bermacam-macam tumbuhan? Hmm, pastinya lingkungan akan terlihat asri dan sejuk. Tapi bukan itu saja, tumbuhan dapat menyerap gas karbon dioksida dan mengubahnya menjadi oksigen sehingga udara di sekitar kita menjadi lebih bersih dan segar. Selain itu, akar tanaman juga dapat menyerap air hujan. Jadi secara tidak langsung dengan menanam pohon kita juga bisa mencegah banjir. Mulailah menanam pohon dari sekarang, di rumah, di sekolah, atau lingkungan di sekitar tempat tinggal teman-teman. Teman-teman juga bisa ikut kegiatan penanaman hutan kembali yang biasanya diadakan oleh salah satu lembaga lingkungan hidup. Tapi yang lebih penting, jangan lupa merawat tanamanmu, ya. Caranya dengan rajin menyiram dan memberi pupuk secara teratur.

Sampah? Ayo Kita Daur Ulang!
Kalau teman-teman hendak membuang barang, coba dilihat lagi, siapa tahu barang tersebut masih bisa di daur ulang. Misalnya kertas bekas, kardus, atau kaleng bekas masih bisa diolah kembali. Untuk sampah basah seperti sisa makanan atau sayuran bisa diolah menjadi pupuk kompos. Sampah jenis lainnya, bisa digunakan untuk bahan kreasimu. Misalnya, botol bekas selai bisa digunakan sebagai wadah pensil dengan diberi beberapa hiasan. Selain kreativitas kita semakin terasah, kita juga telah membantu mengurangi timbunan sampah. Selamat berkreasi! FA.

Senin, 13 April 2009

Mengajar Berbasis Media Edukatif


“All children are born geniuses, and we spend the first six year of their lives degeniusing them”; “Human mind is not like a vessel to be filled, but like a fire to be ignited”
(dikutip dari Driden and Voss, “The Learning Revolution”, 1999)

Peran Teknologi dalam Pendidikan
Perkembangan dan pemanfaatan teknologi dala, pendidikan selaras dengan perkembangan pendidikan dan revolusi pembelajaran itu sendiri. Para ahli filsafat pendidikan mulai dari Plato, dengan “Academy”, Aristoteles dengan “Lyceum”, Gutenberg dengan “Printing Press”, John Amos dengan “Picture to Facilitate Learning”, John Dewey dengan “Real World” dan B. F. Skiner dengan “Behaviourism”. Mereka menekankan bahwa proses pembelajaran memerlukan alat Bantu atau alat peraga yang memunculkan kenyataan nyata atau hampir nyata dalam proses belajar dengan tujuan agar peserta didik dapat memahami keadaan secara konkrit dan nyata dari apa yang diterangkan dalam kelas sehingga mereka dapat lebih cepat menerima dan mempraktekkan apa yang mereka pelajari
Teknologi memberi pengaruh pada proses pembelajaran. Peran teknologi di bidang pendidikan terdapat pada lima aspek teknologi teknologi yang mendorong perubahan di bidang pendidikan, yaitu pada :
1. System Thinking: General System Theory
Teknologi memberikan kerangka umum berpikir sistem, dimana sesuatu berhubungan dan saling bergantung satu dengan lainnya dalam upaya mencapai tujuan.
2. System Design: System Thinking Applied to Design
Teknologi bertujuan untuk merancang dan membangun sistem baru.
3. Quality Science
Pengetahuan mutu adalah aplikasi system thinking pada manajemen dan masalah dalam memproduksi barang dan jasa dalam memenuhi kepuasan pelanggan.
4. Change Management
Teknologi diaplikasikan pada aspek manajemen dalam menyelaraskan inovasi dan perubahan.
5. Instructional Technology: System Thinking Applied to Learning
Teknologi System Thingking ini diaplikasikan pada instruksi danpelajaran.
Pengaruh teknologi pada kelima aspek ini merupakan landasan dalam melakukan perubahan dan perbaikan di bidang pendidikan menuju sasaran pendidikan yang kompetitif.
Menurut Merril dan Drob (1977), pusat sumber belajar adalah suatu lembaga yang terorganisir (terdiri dari pimpinan, staff dan ke!engkapannya) yang berperan dalam produksi, pemanfaatan dan penyajian bahan-bahan pembelajaran serta memberikan pelayanan untuk pengembangan baik yang berkaitan dengan kurikulum dan pengajaran dalam suatu institusi pendidikan. Saya belum pernah melihat adanya pusat sumber belajar dalarn institusi pendidikan anak. Bahkan di perguruan tinggi sekalipun, peran pusat sumber belajar belum difungsikan sebagaimana mestinya. Bagi kita yang ingin menyelenggarakan program pendidikan anak yang ideal dan berkembang terus menerus (dinamis), sudah saatnya konsep pusat sumber belajar difungsikan dengan sebaik-baiknya.
"Media adalah salah satu bagian dari sumber belajar, sumber belajar itu sendiri dari manu­sia, bentuk memungkinkan memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap". Jadi dalam pola batasan media pendidikan mencakup guru itu sendiri serta alat bantu belajar sebagai sumber belajar, baik di dalam kelas mau­pun di luar kelas, yang dapat membantu siswa untuk memahami sesuatu objek dengan cepat dan tepat.media pada dasarnya dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Dalam makalah ini ha­nya akan lebih menonjolkan dua aspek pokok media pendidikan, namun secara menyeluruh pola media pendidikan itu terdiri dari:. 1. Bahan-bahan cetakan atau bacaan-bacaan (Supplementary materials). Beberapa ba­han bacaan seperti: buku, majalah, journal, komik, koran, brosur, buku novel dan lain sebagainya. Bahan-bahan ini lebih mengutamakan kegi­atan membaca atau penggunaan simbol­simbol kata dan visual, seperti contoh yang tertera di berikut ini :
2. Media Visual dua dimensi
Misalnya : gambar, fot, ;rafik, peta, papan penampil
- Gambar,gambar yang diproyeksikan pada Opaque Projektor,wayang beber, peta, poste, foto dan lain-lain, slide, film, film strip, opaque- Berbagai macam papan : Papan tulis, papan flannel, papan magnet (whiteboard) papan peraga.
c. Media Visual tiga dimensi - Barang contoh (mis : batu-batuan) - Alat tiruan sederhana - Diorama dan lain-laind. Media Audio : Radio, Tape Recordere. Media Audio Visual Murni : TV, Film dan sebagainya
Keuntungan Menggunakan Media
1. Menghemat Waktu

2. Efisiensi Tenaga Guru
3. Siswa Tidak Perlu Mendengar Penjelasan yang Bersifat Ceramah dari Guru
4. Materi Lebih Mudah Ditangkap Siswa
5. Membuat Pemahaman Siswa Menjadi Lebih Konkrit

Jumat, 03 April 2009

Berkaca dari Sosok Bu Muslimah


Sejam Bersama Bu Muslimah ( Belajar dari Sosok Bu Muslimah)
Siapapun yang pernah membaca atau menonton film Laskar Pelangi apabila ditanya “ Siapa itu bu Muslimah ?” pasti semua orang akan tahu dan salut atas perjuangannya. Saat ini siapa yang tidak kenal dengan bu Muslimah? Ia adalah satu sosok yang muncul dari goresan tinta muridnya. Ia dikenal berkat satu novel yang dikarang oleh seorang muridnya yakni Andrea Hirata dan semakin melejit namanya lewat sebuah film yang berjudul Laskar Pelangi. Padahal bu Muslimah hanyalah seorang guru dari sebuah pelosok daerah yang tidak terkenal. Kebesaran seorang murid adalah cerminan dari kebesaran hati seorang guru.
Bu Muslimah adalah salah satu goresan nama yang dikenal sebagai seorang pahlawan tanpa tanda jasa yang pernah dilahirkan di bumi persada Indonesia ini. Ia adalah seorang guru yang telah menelorkan seorang kreator besar seperti Andrea Hirata yang mewarnai pelangi sejarah bangsa ini. Dia telah mampu membuktikan dirinya menjadi seorang maha guru yang namanya akan selalu dikenang oleh para muridnya dan kita semua. Ia merupakan satu sosok yang sabar dan gigih dalam menyelamatkan dan memperjuangkan masyarakat Belitong dari kebodohan dan keterbelakangan.
Bu Muslimah adalah guru kita semua dan merupakan salah satu sumber inspirasi kita dalam seni mendidika anak. Kita dapat belajar banyak hal dari kisah perjuangan beliau. Kita dapat belajar bagaimana menjadi seorang guru yang betul-betul tulus dan ihklas dalam mendidik anak. Dapat kita bayangkan bagaimana beliau hidup di suatu daerah yang miskin dan medan yang berat serta kondisi yang sulit ia tetap tabah dan rela untuk memperjuangkan keberlangsungan SD Muhammadiyah semata-mata agar pendidikan anak-anak Belitong tidak terputus. Kita dapat belajar tentang keikhlasan beliau dalam berjuang demi kemajuan pendidikan Bu Muslimah tetap setia mendampingi dan mendidik anak-anak belitong meskipun ia tidak mendapatkan gaji yang besar dari usaha jerih payahnya. Ia berjuang semata-mata hanya mendapat imbalan keridhaan Allah SWT. Ia juga mengajarkan kepada kita tentang sebuah seni mendidik dengan cinta dan penuh kasih sayang kepada murid-muridnya sehingga ia menjadi seorang guru yang kemudian tetap dikenang oleh murid-muridnya seperti Andrea Hirata, padahal banyak guru yang telah membesarkan Andrea Hirata tapi Bu Muslimahlah yang paling melekat dihatinya. Ia telah berhasil menjadi guru yang dikenang sepanjang masa.
Profesi guru bagi bu Muslimah benar-benar merupakan panggilan jiwanya yang paling mendalam, ia telah menemukan kondisi terbaiknya. Adakah profesi guru bagi kita merupakan sebagai panggilan jiwa seperti bu Muslimah? ataukah hanya sebagai pekerjanan semata seperti sebuah tulisan “Tak Sengaja Menjadi Guru” mampukah kita menjadi seorang guru yang dapat menelorkan generasi-generasi masa depan yang lebih baik yang nantinya dapat ditulis dengan tinta emas. Sosok sederhana bu Muslimah dapat dijadikan sebuah cerminan bagi kita dan bagi siapapun yang ingin memajukan dan memperjuangkan bangsa ini dari keterpurukan dan kebodohan. Karena ditangan kita semua nasib bangsa di masa yang akan datang ditorehkan/ ( Pen. NAS)

Rabu, 01 April 2009

6 Perilaku Anak yang Harus Diperbaiaki


Kebiasaan-kebiasaan di bawah ini terlihat sepele. Tetapi jika perilaku si kecil yang tak terpuji berikut ini dibiarkan, bisa berkembang menjadi kebiasaan buruk, yang malah membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga. Apa saja gerangan kebiasaan tak baik ini, dan mengapa harus segera diperbaiki?
1. MEMOTONG PEMBICARAANMengapa Harus Dicegah: Kemungkinan anak sedang dalam keadaan sangat gembira, sehingga amat tak sabar untuk segera menceritakannya pada Anda. Jadilah ketika Anda sedang terlibat dalam sebuah pembicaraan dengan orang lain, si kecil menyela, memotong pembicaraan dengan hebohnya. “Mama, tadi di sekolah aku dapat stiker dari Bu Guru, soalnya aku pandai.”
Jika perilakunya ini dibiarkan, dengan kata lain Anda dengan senang hati menjawab atau menanggapinya, berarti Anda tidak mengajarkan bagaimana seharusnya menghargai, memperhatikan kepentingan orang lain, dan hanya memikirkan diri sendiri. Nah, kalau hal ini dibiarkan saja, akhirnya anak akan berpikir, dia berhak mengambil perhatian orang lain kapan saja dia mau dan tak perlu bertoleransi pada kepentingan/kesibukan orang lain. Anak juga akan mudah merasa frustrasi jika suatu ketika tidak diikuti kemauanya.
Cara Mencegah: Pada suatu kesempatan, jika Anda sedang menelepon atau berbincang dengan teman dan si kecil menyela, katakan padanya, dia harus menunggu dan jangan memotong pembicaraan yang sedang Anda lakukan. Carikan kesibukan untuknya atau biarkan dia bermain dengan suatu mainan yang membuat konsentrasinya terpusat ke situ.Seandainya dia memaksa bicara, dudukkan di kursi dan katakan dengan lembut, “Tunggu di sini sampai Mama selesai bicara, ya.” Begitu pembicaraan selesai, jelaskan pada anak, dia tidak akan mendapat yang diinginkan jika Anda sedang terlibat pembicaraan dengan orang lain. Jadi, jangan memotong pembicaran ketika Anda sedang berbicara.
2. BERTINGKAH KASARMengapa harus Dicegah: Anda memang harus mencermati ketika si kecil memukul teman bermainnya, tapi tidak harus berlaku lebih agresif seperti mendorong atau menariknya. Sebab, jika Anda membiarkannya berperilaku kasar, bisa menjadi kebiasaan di samping seakan-akan Anda mengizinkan si kecil menyakiti orang lain.
Cara Mencegah: Langsung hadapi setiap perilaku agresif yang dilakukan anak secepatnya. Ajak atau panggil anak, kemudian katakan kepadanya sambil memberinya pengertian bahwa hal itu menyakitkan temannya. Katakan pula, bagaimana rasanya jika sebaliknya temanlah yang menyakiti/memukul dia.
Esoknya atau di lain waktu, pada waktu dia akan mulai bermain lagi, ingatkan bahwa ia tidak diperbolehkan bertindak kasar atau menyakiti orang lain. Cobalah untuk menolongnya dengan mengingatkannya agar tidak mengulangi perbuatan buruknya dan jika dia melakukan kekerasan lagi, stop bermain!
3. PURA-PURA TAK MENDENGARMengapa Harus Dicegah: Ulangi ucapan Anda sampai dua, tiga, bahkan empat kali agar dia mendengar dan mengerjakan apa yang Anda inginkan. Misalnya, membawa barang ke kamarnya atau membereskan mainan. Katakan padanya, tidak baik untuk pura-pura tak mendengar atau mengacuhkan apa yang Anda katakan dan tidak melaksanakan atau tidak melakukan apa yang harus dikerjakannya.
Anda harus terus mengingatkannya lagi dan lagi sampai ia melakukannya. Koreksi merupakan kekuatan di dalam pembentukan sifat dan jika Anda terus melakukan agar ia berperilaku baik, akhirnya anak akan menjadi biasa dengan segala sesuatu yang baik. Sebaliknya, jika dibiarkan, anak akan melawan, tak mau tahu aturan, dan lepas kontrol.
Cara Mencegah:Daripada berbicara sambil berteriak-teriak dari dalam kamar, sebaiknya datangi anak dan katakan padanya apa yang harus dilakukannya. Tatap mukanya, pandang matanya, saat berbicara padanya, dan tunggu sampai dia menjawab, “Ya.” Belai pundaknya, sebut namanya dengan lembut, matikan TV. Hal ini akan membuat perhatiannya penuh diberikan pada Anda.
Jika ia tetap tak peduli, tidak bergerak, beri hukuman padanya semisal tak boleh menonton film kartun favoritnya selama seminggu, tak boleh main sepeda, dan lainnya. Hal ini harus diterapkan pada anak agar kebiasaan buruknya itu tak terbawa hingga ia dewasa kelak.
4. TANPA ATURANMengapa Harus Dicegah: Pastinya menyenangkan jika anak dapat membeli sendiri snack atau DVD kesukaannya. Tapi cobalah tetap mengontrol kegiatannya supaya tetap sesuai dengan aturan yang berlaku dalam keluarga. Mungkin terdengar hebat jika anak usia 2 tahun sudah bisa dan terbiasa mengambil makanan dari lemari sendiri tanpa meminta izin pada Anda. Tapi tunggu sampai dia berumur 8 tahun, saat ia pergi ke rumah teman tetangga, mengambil semaunya tanpa meminta. Nah, memalukan, bukan?Cara Mencegah: Buat aturan-aturan di rumah dan bicarakan hal ini sesering mungkin dengan anak-anak. Misalnya, jika ia menginginkan cokelat, anak harus minta izin terlebih dahulu dan itu adalah peraturan yang berlaku di rumah Anda. Atau jika anak langsung menyalakan TV tanpa izin Anda, minta agar ia mematikannya dan setelah itu terangkan sambil mengajarkan padanya bahwa dia harus minta izin Anda terlebih dahulu jika ingin menonton TV.
Membuat dan menjalankan aturan akan menolong anak berdisplin, menghargai orang lain, dan tak cuma memikirkan kesenangan diri sendiri.
5. ATURAN MINIMMengapa Harus Dicegah: Mungkin tidak pernah terpikir oleh Anda ketika anak masih kecil ia berteriak-teriak atau membiarkan ingus keluar dari hidung tanpa mengajarinya untuk menyekanya. Akhirnya, perilaku itu terbawa hingga ia besar dan sudah sulit diperbaiki.
Pada umumnya, perilaku yang tidak baik sering dimulai ketika anak berada dalam usia balita. Beberapa orang tua berpendapat, “Toh, nanti juga hilang sendiri,” Padahal, jika Anda tidak mengajarkannya sejak dini, bisa menjadi masalah besar di masa datang.
Cara Mencegah: Biasakan anak mengerti dan menaati perilaku serta tata terib dengan baik. Katakan sejak sedini mungkin, ada aturan untuk berbuat yang lebih baik di depan umum. Seperti misalnya jika anak pilek, beri dia tisu dan ajarkan cara membersihkan hidungnya jika ingus keluar, lalu buang tisu di tempat sampah. Jika ia mememerlukan sesuatu, biasakan untuk mendekat dan berkata dengan sopan, bukan berteraik-teriak memanggil-manggil.
Jika anak tetap melakukan apa yang telah diajarkan, Anda dapat menolak keinginannya dengan cara pergi sambil mengatakan bahwa Anda tidak mau menolongnya jika dia tetap berlaku yang tidak semestinya. “Kalau kamu ngomongnya sopan, Mama akan mendengarkannya.” Lakukan terus dengan konsisten.
6. MEMBESAR-BESARKAN KENYATAAN ALIAS BOHONGMengapa Harus Dicegah: Jangan menganggap seolah-olah bukan suatu hal yang penting jika anak Anda mengatakan dia telah merapikan tempat tidurnya dengan susah payah padahal hal itu sama sekali tak benar. Atau dia bercerita kepada temannya bahwa liburan kemarin dia pergi ke Disney World padahal sebetulnya dia belum pernah ke sana. Bahkan naik pesawat terbang pun, belum pernah.
Jika hal ini terjadi, sangat penting untuk membicarakannya dengan anak dan jangan pernah dibiarkan! Soalnya, berbohong dapat menjadi suatu hal yang otomatis. Kalau anak belajar dan merasa bahwa dengan membual merupakan cara yang mudah agar dia dipandang lebih hebat oleh temannya atau mencegah terjadinya masalah yang lebih besar yang telah diperbuatnya, segera perbaiki tingkah laku anak!
Cara Mencegah: Jika Anda mendapati anak berbohong, ajak dia duduk bersama dan langsung bicarakan mengenai masalahnya. Misalnya, Anda mengatakan, “Memang sangat menyenangkan, ya, kalau kita bisa pergi ke Disney World. Mudah-mudahan suatu hari kita bisa pergi ke sana. Tapi kamu enggak boleh berbohong bilang pada temanmu sudah pergi ke sana. Sebab, kalau kamu suka berbohong, nanti jika kamu benar-benar melakukan sesuatu yang benar, tidak akan ada lagi yang percaya karena tahu kamu sudah berbohong. Nah, akhirnya kamu enggak punya teman. Enggak enak, kan?”
Atau jika anak berkata sudah menggosok giginya, periksa giginya. Jika ternyata belum, suruh dia segera menggosok gigi dengan bersih. Kontrol terus hal-hal seperti ini dan berikan mereka pengertian. Jangan pernah bosan melakukannya! Anda ingin si kecil berperilaku baik di saat ia besar nanti, kan?
Sumber : Ir. Hendry Risjawan, MTC, CH, CHt, CHI, EITC