Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Semoga Dapat Memberikan Manfaat Buat Anda Semua.

Jumat, 03 April 2009

Berkaca dari Sosok Bu Muslimah


Sejam Bersama Bu Muslimah ( Belajar dari Sosok Bu Muslimah)
Siapapun yang pernah membaca atau menonton film Laskar Pelangi apabila ditanya “ Siapa itu bu Muslimah ?” pasti semua orang akan tahu dan salut atas perjuangannya. Saat ini siapa yang tidak kenal dengan bu Muslimah? Ia adalah satu sosok yang muncul dari goresan tinta muridnya. Ia dikenal berkat satu novel yang dikarang oleh seorang muridnya yakni Andrea Hirata dan semakin melejit namanya lewat sebuah film yang berjudul Laskar Pelangi. Padahal bu Muslimah hanyalah seorang guru dari sebuah pelosok daerah yang tidak terkenal. Kebesaran seorang murid adalah cerminan dari kebesaran hati seorang guru.
Bu Muslimah adalah salah satu goresan nama yang dikenal sebagai seorang pahlawan tanpa tanda jasa yang pernah dilahirkan di bumi persada Indonesia ini. Ia adalah seorang guru yang telah menelorkan seorang kreator besar seperti Andrea Hirata yang mewarnai pelangi sejarah bangsa ini. Dia telah mampu membuktikan dirinya menjadi seorang maha guru yang namanya akan selalu dikenang oleh para muridnya dan kita semua. Ia merupakan satu sosok yang sabar dan gigih dalam menyelamatkan dan memperjuangkan masyarakat Belitong dari kebodohan dan keterbelakangan.
Bu Muslimah adalah guru kita semua dan merupakan salah satu sumber inspirasi kita dalam seni mendidika anak. Kita dapat belajar banyak hal dari kisah perjuangan beliau. Kita dapat belajar bagaimana menjadi seorang guru yang betul-betul tulus dan ihklas dalam mendidik anak. Dapat kita bayangkan bagaimana beliau hidup di suatu daerah yang miskin dan medan yang berat serta kondisi yang sulit ia tetap tabah dan rela untuk memperjuangkan keberlangsungan SD Muhammadiyah semata-mata agar pendidikan anak-anak Belitong tidak terputus. Kita dapat belajar tentang keikhlasan beliau dalam berjuang demi kemajuan pendidikan Bu Muslimah tetap setia mendampingi dan mendidik anak-anak belitong meskipun ia tidak mendapatkan gaji yang besar dari usaha jerih payahnya. Ia berjuang semata-mata hanya mendapat imbalan keridhaan Allah SWT. Ia juga mengajarkan kepada kita tentang sebuah seni mendidik dengan cinta dan penuh kasih sayang kepada murid-muridnya sehingga ia menjadi seorang guru yang kemudian tetap dikenang oleh murid-muridnya seperti Andrea Hirata, padahal banyak guru yang telah membesarkan Andrea Hirata tapi Bu Muslimahlah yang paling melekat dihatinya. Ia telah berhasil menjadi guru yang dikenang sepanjang masa.
Profesi guru bagi bu Muslimah benar-benar merupakan panggilan jiwanya yang paling mendalam, ia telah menemukan kondisi terbaiknya. Adakah profesi guru bagi kita merupakan sebagai panggilan jiwa seperti bu Muslimah? ataukah hanya sebagai pekerjanan semata seperti sebuah tulisan “Tak Sengaja Menjadi Guru” mampukah kita menjadi seorang guru yang dapat menelorkan generasi-generasi masa depan yang lebih baik yang nantinya dapat ditulis dengan tinta emas. Sosok sederhana bu Muslimah dapat dijadikan sebuah cerminan bagi kita dan bagi siapapun yang ingin memajukan dan memperjuangkan bangsa ini dari keterpurukan dan kebodohan. Karena ditangan kita semua nasib bangsa di masa yang akan datang ditorehkan/ ( Pen. NAS)

Tidak ada komentar: