Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Semoga Dapat Memberikan Manfaat Buat Anda Semua.

Selasa, 17 Maret 2009

Guru Harus Memahami Autisme pada Anak


Media Indonesia - Kesra (12/02/2001 01:33 WIB) JAKARTA (Media): Pengetahuan guru terhadap autisme sangat berperan untukmeminimalisasi gejala gangguan perkembangan tersebut jika autisme ada padaanak didiknya. Paling tidak guru sebaiknya sadar bahwa autisme merupakankelainan yang membuat seorang anak sulit merespons komunikasi yang dilakukanguru.Hal ini penting karena sikap yang diperlihatkan oleh seorang anak penderitaautisme sering menunjukkan ketidakpatuhan yang menyebabkan gurumenganggapnya sebagai pembangkangan. Padahal sikap tersebut disebabkan suatugangguan interaksi sosial yang dimiliki sang anak. Menurut Ketua Jurusan Program Studi Bimbingan Konseling FKIP Unika Atma JayaGerda Wanai, banyaknya guru yang tidak memahami gejala autisme membuatanak-anak penderita gangguan perkembangan tersebut menjadi lebih terisolasi. "Padahal intervensi dini pada anak-anak autisme dapat mengurangi perbedaanyang diderita jauh lebih besar. Sementara jika tidak dilakukan justru akanmembuat gangguan tersebut semakin dalam," kata Gerda di sela-sela workshopPelatihan Mengatasi Autisme pada Anak yang diselenggarakan FKIP Unika AtmaJaya bekerja sama dengan Yayasan Penanganan Autisme (YPA) dan InterventionServices for Autism and Development Delay (ISADD), Sabtu (10/2). Untuk menangani masalah autisme ini, menurut Gerda, diperlukan suatupendidikan terpadu khusus bagi anak-anak autisme. Dalam arti penderitaautisme tetap berada di sekolah umum, namun mendapatkan perhatian lebihdengan ditempatkan pada kelas yang jumlah muridnya lebih sedikit. Selama ini, lanjut Gerda, ada semacam kontradiksi bagi anak autisme. Di satusisi orang tua penderita merasa anaknya normal karena tidak ada kecacatanfisik, sehingga mereka memasukkan anaknya di sekolah umum. Di sisi lain disekolah umum anak-anak autisme tidak dapat berinteraksi sehingga sulitmenerima pelajaran. Yang terjadi selanjutnya, kata Gerda, penderita autisme dimasukkan keSekolah Luar Biasa C (SLB yang ditujukan bagi penderita keterbelakanganmental). "Padahal dengan dimasukkan ke SLB C, perkembangan anak autismejustru menurun. Karena secara mental mereka sebenarnya tidak apa-apa. Brainmereka ada, namun mereka egois, sibuk sendiri dengan sesuatu, dan tidakdapat berinteraksi. Kalau digabung dengan anak-anak yang terbelakang mental,ya malah mundur."

Tidak ada komentar: